Setelah memutuskan kembali berpasangan di awal tahun 2018, duet ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bertekad untuk menembus jajaran elite dunia. Keduanya membidik empat turnamen besar sebagai upaya mendongkrak peringkat dunia mereka yang saat ini berada di posisi 171 dunia.
Hendra sebelumnya pernah berpasangan dengan Ahsan dan berada di jajaran elite dunia dengan sejumlah prestasi hebat. Dua gelar juara dunia di tahun 2013 dan 2015, merupakan pencapaian besar mereka. Namun, setelah olimpiade 2016, keduanya berpisah. Hendra berpasangan dengan pemain Malaysia Tan Boon Heong, sedangkan Ahsan berpasangan dengan Rian Agung Saputro.
Menurut Henda fokus mereka saat ini adalah memburu poin. Empat turnamen besar diyakini bisa mendorong mereka. Keempat turnamen besar itu, yakni Piala Thomas, Asian Games, Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia. Saat ini Hendra/Ahsan juga sedang berjuang di turnamen German Open 2018. Di babak kedua, Hendra/Ahsan berhasil mengalahkan unggulan kelima, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), dengan skor 21-17, 11-21, 21-16.
“Saat ini fokus kami lebih ke mengejar poin dulu, pokoknya cari poin sebanyak mungkin untuk ke Piala Thomas, Indonesia Open, Kejuaraan Dunia dan Asian Games,” ujar Hendra dikutip situs PBSI.
Hendra menambahkan, tidak ada strategi khusus yang mereka siapkan. Mereka hanya berupaya terus menekan lawan dengan inisiatif menyerang lebih awal. "Ya, kita main lepas saja. Nothing to lose dan menikmati permainan," ujar Hendra, pemain yang pernah meraih medali emas olimpiade bersama Markis Kido di Beijing 2008.
Sementara itu, Ahsan mengaku sejauh ini cukup puas dengan penampilan mereka. Namun banyak evaluasi yang harus dilakukan terutama untuk servis. Pada laga melawan pasangan Denmark, banyak servis Ahsan yang dinyatakan salah dan memberi poin lawan. "Servis saya yang di-fault banyak banget, sampai segala jurus servis sudah saya keluarkan, tetapi tetap saja salah,” kata Ahsan.