Menghadapi pasangan tuan rumah, Praveen/Debby tampil percaya diri. Mereka mampu mengontrol penuh jalannya pertandingan. Praveen/Debby juga tidak memberi kesempatan lawannya untuk mengembangkan permainan.

"Sejak awal game kami langsung menekan. Kami juga tidak banyak memberi kesempatan memainkan bola-bola tinggi," kata Praveen seusai pertandingan.

Sementara itu, pasangan ganda campuran Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja secara mengejutkan menaklukkan juara olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Mereka menang lewat pertarungan dramatis dengan skor 18-21, 21-15, 30-29. 

“Bangga sekali, seperti nggak percaya. Tadi saya dan Gloria meyakinkan diri kalau kami bisa satu demi satu poin, bukan berkecil hati, tapi kuatkan hati, kalau nothing to lose, lumayan hasilnya bagus,” kata Hafiz setelah pertandingan seperti dikutip situs PBSI.

Sementara itu, Tontowi/Liliyana menyayangkan hasil pertandingan hari ini. Saat adu setting, beberapa kali kesalahan dilakukan pasangan Juara All England 2012, 2013 dan 2014 ini. “Menurut saya fatal, bukan saya menyalahkan Tontowi, tetapi real nya seperti itu, dimana tadi bola lawan amat sangat tanggung. Ibaratnya merem aja bisa mati, jadi itu kesalahan yang fatal. Jadi saya merasa agak goyang, harusnya sudah selesai, jadinya panjang lagi. Sekelas kami seharusnya tidak boleh membuat kesalahan seperti itu. Bukan saya bilang tidak boleh salah, tapi itu poin fatal dan itu harusnya kami menang,” ungkap Liliyana.

Di babak perempat final, Hafiz/Gloria akan bertemu dengan pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Li Yinhui. Kedua pasangan tercatat belum pernah bertemu. 

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga lolos ke perempatfinal usai menundukkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia), dengan skor 21-17, 20-22, 21-13.