Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) menggelar workshop untuk membuat modul khusus untuk pelatihan sepak bola wanita di Gedung Surveyor, Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (29/3). Workshop ini terselenggara berkat kerjasama dengan PSSI, Kemendagri, Rumah Solusi, dan Plan Internasional Indonesia.

Workshop ini diikuti oleh beberapa anggota Exco ASBWI, legenda Timnas Indonesia seperti Nasir Salasa, Zulkarnaen Lubis, Berty Tutuarima yang kebetulan menjadi Komite Teknik di sepak bola wanita. Selain itu pelatih Timnas Wanita Indonesia, Satia Bagdja dan Asisten pelatih Timnas Wanita U-16, Yopie Riwoe juga hadir di acara ini. Workshop ini dipimpin langsung oleh Ketua ASBWI, Papat Yunisal.

"Ini pertama kalinya ASBWI menggelar workshop sepak bola wanita setelah kepengurusan terbentuk akhir tahun lalu. Workshop ini kami ingin membuat modul integrasi teknik sepak bola wanita dan pencegahan perilaku beresiko," kata Papat yang dilansir dari laman PSSI. 

Perempuan yang juga Komite Eksekutif PSSI ini memberi contoh dalam waktu dekat dirinya dan ASBWI akan melihat turnamen sepak bola wanita di kota Soe, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menyebut bahwa di daerah tersebut banyak wanita yang pintar, cerdas, dan ingin maju tapi terganjal dengan keinginan orang tuanya yang menyuruh wanita tersebut untuk menikah.

"Saya sudah pernah ke sana. Ada anak usia 12 tahun sudah menikah dan mereka tidak tahu harus berbuat apa. Makanya ada event seperti sepak bola wanita disana untuk memberitahu jangan merokok, jangan kecanduan internet, karena dengan bermain bola mereka bisa berolahraga dengan sehat. Kami lihat NTT juga banyak pemain yang berpotensi, suatu saat mereka bisa saja dipanggil Timnas," tambahnya.

Dalam workshop ini juga melegalitaskan planning internasional indonesia yang akan menjadi sponsor untuk memajukan wanita-wanita di Indonesia. Selain itu, Kemenpora juga berjanji akan memberikan bantuan. Seperti memberikan sarana, sumber daya manusia untuk mengadakan pelatihan-pelatihan baik dari pendidikan maupun olahraga.

"Kedepan kami juga ingin membikin filosofi sepak bola Indonesia untuk sepak bola wanita. Dengan penggabungan filosofi sepak bola Indonesia yang sudah dibuat oleh coach Danurwindo kita kolaborasikan. Karena di sepak bola wanita ada perbedaan dengan sepak bola pria," ujar legenda Timnas Wanita Indonesia era 80'an ini.