Norris, si jawara F3 Eropa yang membalap dengan bendera tim Carlin akan start dari posisi pertama setelah mengukir waktu tercepat pada sesi kualifikasi dengan torehan satu menit 41,761 detik. Sementara Russel, jagoan GP3 musim lalu memempin tim ART Grand Prix akan memulai balapan dari posisi kedua setelah mengukir waktu tercepat kedua, yakni satu menit 41,823 detik.
Keberhasilan dua pebalap rookie merebut posisi barisan terdepan ini cukup mengejutkan. Mereka mampu melewati pebalap yang lebih senior di F2, yang diunggulkan seperti Alexander Albon (DAMS) yang berada di posisi ketiga dengan catatan waktu 1,41.850. Nyck De Vries, pebalap Tim Pertamina Prema Theodore Racing berada di posisi keempat dengan torehan waktu satu menit 41,880 detik,
Pebalap senior lainnya Luca Ghiotto (Campos) meraih catatan waktu satu menit 42,414 detik (posisi 12), Nicholas Latifi (DAMS) mengukir waktu satu menit 42,447 detik (posisi 15), Artem Markelov (Russian Times) yang membuat waktu satu menit 42,186 detik (posisi 17) dan Sean Gelael (Pertamina Prema Theodore Racing) di posisi 19 dengan raihan waktu, satu menit 43,016 detik.
Bagi tim Pertamina Prema Theodore Racing hasil ini di luar ekspektasi. Pada sesi kualifikasi, De Vries yang merupakan anggota McLaren Young Driver Programme, awalnya berniat menghemat ban di awal sesi karena akan berdampak krusial untuk balapan. Namun, pebalap asal Belanda ini akhirnya menggunakan ban Option (soft) terakhirnya. Dia keluar trek belakangan dan merambah ke posisi 4 di saat bendera finis dikibarkan pertanda sesi selesai.
Di lain sisi, Sean Gelael menghadapi awal musim yang berat ketika dipaksa berhenti di pit lane selama beberapa saat sewaktu tim memperbaiki kerusakan elektronik di mobil. Ketika kembali ke trek pada bagian akhir sesi, pebalap Indonesia ini akhirnya menempati posisi 19 dengan jumlah lap paling sedikit di antara semua pebalap. Mobil Dallara terbaru yang bertenaga turbo ini akan kembali ke trek pada race pertama hari Sabtu pukul 13.10 waktu setempat (17.10 WIB).
"Kami mengalami masalah elektronik yang sangat disayangkan. Memang hanya masalah gagang setir, tapi itu cukup untuk membuat para mekanik dan teknisi berusaha keras mendiagnosis masalahnya. Setelah beres, saya hanya bisa melakukan satu lap cepat dan setelahnya juga terhalang mobil lain. Kami percaya diri untuk lomba. Saya meyakini, bukan seberapa banyak kamu jatuh, tapi seberapa banyak kamu bisa bangkit. Dan tekad itulah yang akan kami lakukan di Prema dalam menghadapi lomba," kata Sean.
De Vires juga mengaku kurang puas dengan hasil kualifikasi. "Sejujurnya saya kecewa dengan hasil di posisi 4 ini, karena bila melihat performa keseluruhan mobil kami, ada banyak hal yang bisa diperbaiki terutama di Sektor 1. Apa pun itu kami ada di lima besar dan dari sana kami bertarung untuk menang. Potensi kami sangat besar," ujarnya.