Ikhsan mendapatkan tiket ke final setelah memenangi pertarungan sengit melawan sesama wakil Indonesia, Karono, Sabtu (7/4/2018). Pertarungan selama 63 menit tersebut dimenangi Ikhsan dengan 11-21, 21-14, 21-19.
"Pada gim pertama, saya kurang siap. Penguasaan lapangan saya juga masih kurang," kata Ikhsan seputar kekalahannya pada gim pertama. Pada dua gim berikutnya, pertandingan berjalan ketat. Secara umum, Ikhsan menguasai gim kedua. Pemain yang bernaung di bawah PB Djarum ini juga tampil bagus pada awal gim kedua.
Karono memberikan perlawanan. Skor keduanya beberapa kali imbang hingga 13-13. Setelah memimpin 15-14, Ikhsan mulai membuka jarak hingga unggul 20-15. Karono tak mau menyerah. Pemain binaan PB Jaya Raya tersebut berhasil menambah empat angka dan mendekat hingga 19-20. Ikhsan akhirnya memenangi pertandingan setelah shuttlecock hasil pukulan Karono tertahan net.
Ikhsan yang turun sebagai unggulan kedua pun melangkah ke babak final. Pemain yang tergabung di pelatnas junior ini akan berebut gelar dengan unggulan pertama asal Thailand, Kunlavut Vitidsarn.
"Di final, saya akan bermain seperti kemarin dan hari ini, nothing to lose. Pada pertemuan sebelumnya dengan Kunlavut, saya selalu kalah. Buat besok, saya harus lebih berani dan anggap saja ini pertemuan pertama, jadi rekornya masih nol-nol," kata Ikhsan.
Pada babak perempat final yang berlangsung Jumat (6/4/2018), Ikhsan berhasil mengalahkan unggulan kelima asal China, Li Shifeng. "Setelah menang lawan Li Shifeng, pede saya jadi bertambah. Dia pemain bagus dan selalu berhasil ke babak final pada turnamen Belanda Junior dan Jerman Junior (2018)," kata Ikhsan.
Pada dua turnamen tersebut, Li Shifeng gagal menjadi juara setelah dikalahkan Kunlavut Vitidsarn, yang akan menjadi lawan Ikhsan pada babak final turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior GP 2018, Minggu (8/4/2018).