Tim Pertamina Prema Theodore Racing menunjukkan potensinya. Sempat menghadapi kendala di babak kualifikasi, kedua pebalap Tim Pertamina Prema sanggup menunjukkan performa terbaiknya pada balapan Feature. De Vries  tampil stabil finis di posisi ke-6. Sementara Sean yang memulai balapan dari posisi ke-19, tampil brilian untuk finis di urutan ke-7. 

Pada Sprint Race, De Vries dan Sean punya peluang besar merebut posisi podium. Sayang harapan itu belum bisa diwujudkan. Sean harus kehilangan posisi start di barisan depan (urutan kedua). Mobilnya mengalami stall saat akan memulai putaran pemanasan. Akibatnya, Sean harus start dari area pit lane dan berada di belakang para pebalap yang start dari lintasan. Meski finis di posisi ke-16, terbukti dari pencapaian laptime, Sean bisa bersaing dengan pebalap papan atas dengan catatan waktu tercepat satu menit 47,998 detik.


Sementara De Vries yang start dari posisi ketiga sempat menyodok ke posisi terdepan. Posisi ini terus dia pertahankan sampai lap ke-9. Pada lap ini, tim Pertamina Prema menjalankan strategi berani dengan meminta De Vires masuk pit stop untuk mengganti ban. Strategi ini menyebabkan posisi De Vries terpental ke urutan 13. Namun, tim Pertamina Prema cukup yakin pebalapnya bisa mengejar ketinggalan dan kembali merangsek ke barisan depan dengan kondisi ban yang lebih fresh.  

Skenario ini berjalan dengan baik. De Vries pun bisa menyusul pebalap lain satu per satu. Dia pun membuat catatan waktu tercepat satu menit 47,711 detik. Rekor waktu tercepat dalam balapan ini juga memberi keuntungan tambahan dua poin untuk De Vries.

"Benar-benar akhir pekan yang berat buat kami. Sisi bagusnya, kami punya mobil yang cepat. Saya rasa kami mesti menganalisis apa yang terjadi, tapi saya tak bisa berbuat lebih. Apa yang sudah terjadi, terjadilah. Sekarang kami menatap Baku, di mana kami tahu kecepatan mobil saat lomba bagus dan itu jadi potensi kami untuk meraih hasil oke. Semoga segala hal bagus bisa kami raih di sana," kata Sean.

Hal senada juga diungkapkan De Vries, "Kami terpaksa menggunakan strategi ini karena telah menggunakan ban medium untuk Race 2 pada sesi kualifikasi dan ini membuat kami berada dalam posisi sedikit tidak menguntungkan. Kami tahu balapan ini akan ketat dan berat. Mestinya kami lebih lama saat menggunakan ban medium namun tak bisa karena sudah terlalu aus. Dan dengan ban soft kami hanya memaksimalkan sebisa kami. Tentu saja saya kecewa. Setelah sempat memimpin dan mempertahankan posisi dengan baik kami tak bisa mengakhirinya dengan manis. Tapi apa pun itu, ini adalah hasil bagus. Kami telah berusaha untuk meraih poin maksimal." Jelas De Vries.