Piala AFF 2018 akan hadir pada 8 November hingga 15 Desember tahun ini. Ada 10 negara yang berpartisipasi dalam gelaran Piala AFF edisi ke-22 kali ini. 10 negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Kamboja, Myanmar, Laos, dan satu tempat diperebutkan Brunei Darussalam kontra Timor Leste di babak kualifikasi.
Untuk Piala AFF 2018, format turnamen mengalami perubahan. Di mana, awalnya menggunakan sistem home tournament pada babak penyisihan, kali ini setiap 10 negara peserta menempati dua grup dengan menggunakan sistem kandang-tandang dari babak penyisihan hingga final.
Dalam undian grup, pot 1 dihuni juara bertahan Thailand dan Vietnam, pot 2 ada Indonesia dan Malaysia, pot 3 di tempati Filipina dan Myanmar, pot 4 dihuni oleh Singapura dan Kamboja, serta pot 5 ada Laos dan Brunei Darussalam atau Timor Leste.
Nantinya, setiap juara dan runner-up grup berhak melaju ke semifinal untuk bertarung menggunakan sistem kandang-tandang. Juara Grup A bertemu runner-up Grup B, sedangkan Juara Grup B menantang runner-up Grup A.
Antusiasme masyarakat Tanah Air untuk mendukung Timnas Indonesia sangat besar, baik datang secara langsung ke stadion atau menyaksikan melalui saluran televisi.
Untuk itu, RCTI yang kembali dipercaya menjadi official broadcaster Piala AFF 2018, siap memberikan yang terbaik guna menunjang antusiasme masyarakat mendukung Timnas Indonesia. RCTI sudah dari tahun 2008 menayangkan secara langsung gelaran Piala AFF.
"RCTI telah menjadi official broadcaster AFF sejak tahun 2018 lalu, dan kembali mendapatkan untuk tahun ini hingga tahun 2020 mendatang. Hal ini tentu menjadikan sebagai progam spesial dua tahunan yang sudah melekat dan menjadi bagian dari RCTI. Melalui siaran ini, kami berharap dapat memberikan sajian terbaik dari setiap pertandingan yang akan kami hadirkan kepada pemirsa pencinta sepak bola di Tanah Air, khususnya dalam mendukung Timnas Indonesia di setiap pertandingannya," kata Kanti Mirdiati selaku CEO RCTI.
"Untuk kualitas siaran sendiri dipastikan yang terbaik. Bahkan kita memenangkan tender ini tak lain karena kami akan memberikan kualitas tayangan Piala AFF tahun ini setara pertandingan sepak bola internasional," beber dia.
Sementara, Presiden Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) Seri Paduka Sultan Haji Ahmad Shah menagatakan, turnamen ini telah membawa orang dan negara berbeda menjadi satu kesatuan yang tidak ditemui di banyak event.
“Tahun ini juga menjadi tahun Piala Dunia yang mengingatkan kita panggung regional seperti Piala AFF menjadi jalur penting untuk menciptakan kesempatan mengembangkan talenta sepakbola, dan membuat mereka melangkah lebih jauh untuk bersaing di panggung global,” ucap Ahmad Shah.
President of Football at Lagarde Sport, Tom Smith mengatakan bahwa perhelatan Piala AFF menyangi perhelatan Piala Eropa. Hal ini tak lepas karena tingginya penggila sepakbola di Indonesia. Bahkan, dia yakin suporter Timnas Indonesia bisa membuat AFF Cup semakin populer.
"AFF Cup merupakan program olahraga yang paling ditonton di Indonesia. Bahkan, melampaui acara global sepeti Piala Eropa 2016," ujar Tom Smith.
Sebagai buktinya, rating Piala AFF 2010 sangat tinggi. Bahkan saat laga final antara Indonesia melawan Malaysia kala itu membuat rekor dikabarkan untuk rating menyentuh 70 persen. "Ini memungkinkan kami terus membangun keberhasilan turnamen dan memaksimalkan kedekatan kami dengan para suporter," jelasnya.