Ibarsjah mengaku bersyukur timnya bisa juara. "Evaluasi receive, service, block terus diasah dan berjalan dengan baik. Set ketiga anak-anak tergesa-gesa tak setenang set 1-2. Di set keempat juga bermain kurang tenang hingga perolehan poin imbang, faktor keberuntungan yg membuat kami menang di set empat," kata Ibarsjah.
Sementara itu pelatih Bank Sumsel Babel, Samsul Jais, juga mengaku tidak terlalu kecewa meski timnya gagal menjadi juara. "Kami bersyukur apa pun hasilnya, terutama melihat perjalanan kami sampai ke final. Kami nyaris gagal lolos ke final, tapi bisa membalikkan keadaan dan jadi tim yang pertama lolos di final," kata Samsul.
Dikatakan, pada awal set, perform pemainnya belum keluar seperti pertandingan sebelumnya. "Pemain kami banyak membuat kesalahan sendiri. Sementara Samator bagus di bola pertama dan serangannya efektif," katanya lagi.
Selain Piala, Samator berhak mendapat uang pembinaan sebesar Rp 175 juta. Sementara Bank Sumsel Babel sebagai runner-up mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp 100 juta.
Samator juga melengkapi keberhasilan mereka dengan tiga penghargaan individu. Pelatih terbaik tim putra diraih Ibarsjah Djanu (trofi dan Rp5 juta). MVP terbaik putra Rivan Nurmulki (trofi dan Rp10 juta), sementara Henry meraih predikat Libero terbaik putra (trofi dan Rp5 juta).