Keputusan tersebut telah disepakati pada saat manager meeting Liga 2 2018 pada Senin s(16/4) di hotel Grand Kemang, Jakarta. Hadir dalam agenda manager meeting tersebut para manajer atau perwakilan klub-klub Liga 2 2018 dan petinggi operator kompetisi Liga 2 2018, PT Liga Indonesia Baru (LIB).

“Tidak ada pertimbangan teknis secara spesifik soal laga pembuka yang mempertemukan Persis versus Semen Padang. Seperti yang diketahui, Persis punya pendukung yang fanatik dan stadion yang bagus. Sementara Semen Padang punya sejarah yang bagus di sepak bola Indonesia,” jelas Tigorshalom Boboy, COO PT LIB.

Sementara itu, dalam manager meeting Liga 2 2018, beberapa hal juga disepakati dan dijelaskan kepada semua peserta. Seperti soal dana subsidi yang akan diterima oleh setiap klub. Selama babak penyisihan grup, setiap klub akan mendapatkan dana subsisi senilai Rp 1, 250 miliar.

“Setelah itu akan ada dana tambahan bagi klub yang masuk babak delapan besar. Bagi klub yang lolos pada babak tersebut, akan mendapatkan tambahan Rp 200 juta. Lalu, klub yang mengantongi gelar juara, nantinya akan mendapatkan uang hadiah Rp 1,5 miliar. Peringkat kedua Rp 1 miliar dan peringkat ketiga mengantongi Rp 500 juta,” jelas Berlinton Siahaan, Direktur Utama PT LIB.

Pihak PSSI pun mendukung penuh apa yang telah disepakati oleh semua kontestan tersebut. “Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Liga 2 2018 hanya diikuti 24 klub. Tentu spirit-nya akan tidak berbeda jauh dengan Liga 1, ada keolahragaan dan industri,” jelas Joko Driyono, Plt Ketua Umum PSSI.

Respon yang sama juga ditunjukkan para peserta.  “Jujur, awalnya saya penasaran dengan klub Liga 2 dan peta persaingannya. Setelah mendalami dan melihat antusias peserta, ternyata tidak berbeda jauh dengan klub-klub Liga 1. Mudah mudahan ini awal yang cukup bagus,” jelas pelatih Persibat Batang, Daniel Roekito.