Keunggulan Indonesia dibuka melalui petenis tunggal keduanya Janice Tjen yang mengalahkan Sheena Jade Masuda Karrasch. Peringkat yunior ke-213 dunia itu unggul straight set, 6-4 6-3 dalam waktu satu jam lima menit. Priska Madelyn Nugroho memastikan kemenangan atas Hong Kong setelah mengalahkan Hoi Ki Jenny Wong 6-3 6-3.
“Lawan Hong Kong terasa mudah karena mereka tampil tanpa petenis nomor satunya yang cedera setelah laga alot di perempat final. Jadi saya lawan pemain kedua dan Janice ketemu urutan ketiga,” tutur Priska.
Seperti Indonesia, Hong Kong juga harus melakoni pertarungan sengit di babak delapan besar untuk menentukan pemilik empat tiket sebagai wakil zona Asia Oseania ke putaran final dunia di Hungaria, September 2018.
Lolosnnya Indonesia Thailand dan Hong Kong harus melalui partai ketiga yakni ganda yang harus digelar Jumat (20/4), tertunda sehari karena hujan mengguyur arena pertandingan sejak Kamis (19/4) siang.
Duet Janice dan Priska menyudahi perlawanan pasangan Thailand, Supapitch Kuearum/Mai Napatt Nirundorn 7-5 6-0. Sedangkan ganda Hong Kong, Ho Iki Jenny Wong/Hong Yi Cody Wong harus mengalami super tie break untuk mengandaskan wakil Korea Selatan, Bo Young Jeong/Yeonwoo Ku 2-6 7-6(5) [10-5].
Pada final, Sabtu (21/4), Indonesia akan meladeni unggulan keenam, Australia yang secara mengejutkan menyingkirkan Jepang di semi final.
“Peluang sih fifty-fifty,” tutur Janice dan Priska, kompak.
Dalam hitungan di atas kertas, Indonesia memiliki materi lebih baik dibandingkan tim Negeri Kanguru itu. Tunggal utama Merah Putih, Priska Madelyn Nugroho bertengger di peringkat ke-165 dunia, jauh di atas ujung tombak Australia, Olivia Maria Gadecki yang berada di posisi ke-219 dunia. Sementara Janice Tjen (ITF-213) jauh di atas Annerly Poulos (401).
“Pokoknya kami akan mencoba semaksimal mungkin memanfaatkan peluang yang ada,” tekad keduanya.
Apa pun hasil final nanti, keberhasilan trio Priska, Janice dan Nadya Dhaneswara serta kepten Ryan Tanujoyo melaju ke putaran dunia ajang yang diikuti petenis kelompok umur 16 tahun ini adalah prestasi langka bagi tenis Indonesia.
Terakhir kali, Indonesia mampu mencicipi persaingan level dunia Piala Fed Yunior adalah sembilan tahun silam, 2009. Menempati posisi keempat babak penyisihan zona Asia Oseania yang berlangsung di, Australia, trio Grace Sari Ysadora, Cynthia Melita dan Rekyan Woro serta kapten Deddy Tedjamukti berhasil finis di posisi kesembilan babak final dunia di Mexico.