Hukuman penalti pun dijatuhkan wasit terhadap Madura United. Momen itu terjadi saat injury time babak kedua. Marlon Da Silva yang maju sebagai eksekutor mampu menjalankan tugasnya secara sempurna.
Skor yang sebelumnya Borneo tertinggal 1-2 dari Madura United, kontan berubah menjadi sama kuat 2-2. Laga ini berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, dalam pekan keenam Go-Jek Liga 1 2018, Jumat (27/4/2018) malam.
Madura United sudah unggul sejak menit ketujuh ketika Greg Nwokolo berhasil menjebol gawang lawan. Tim tamu menambah keunggulan di menit ke-60, saat Beto Paula membobol gawang M. Ridho.
Berselang 10 menit, tim tuan rumah mencetak gol pertama. Gol dihasilkan melalui sundulan Julien Faubert. Skor berubah menjadi 1-2. Akhirnya gol penyeimbang tercipta melalui penalti dan mengubah skor menjadi 2-2.
Kedua tim pun harus puas menerima hasil imbang alias memetik 1 poin di pekan keenam. Saat ini kedua tim masih ada di papan tengah klasemen sementara Liga 1 2018.
Usai laga, pelatih Madura United, Milomir Seslija, mengatakan kalau timnya memang harus menerima kenyataan ini. Hasil imbang disebut sudah maksimal, meski seharusnya keunggulan yang ada bisa dipertahankan.
Namun sebagai bagian dari drama sepak bola, hasil imbang itu harus diterima dengan penuh lapang dada. Skuat Madura United pun diminta memperbaiki semua kekurangan yang ada.
"Pada saat-saat akhir pertandingan kami ingin sedikit lebih bertahan. Tapi sepertinya strategi itu tidak maksimal dalam penerapannya. Kami justru kebobolan," kata Milomir Seslija alias Milo.
"Tapi beginilah sepak bola. Kehilangan poin di menit-menit akhir itu sudah biasa," Milo, menambahkan.
Sementara itu, pelatih Borneo FC, Dejan Antonic, mengaku dibuat stres pertandingan tersebut. Menurutnya tekanan sangat tinggi buat timnya untuk menghentikan hasil buruk di dua laga sebelumnya, menghadapi Persija dan Persib.
"Aduh stres ya, babak pertama kami bermain jelek. Kami bermain kurang disiplin. Kami sudah siap mengadang serangan Madura United, tetapi konsentrasi dan disiplin kurang," kata Dejan Antonic.
Pelatih asal Serbia itu juga mengaku kalau timnya sempat panik. Hal ini terutama karena tidak kunjung mampu mencetak gol. Beruntung akhirnya finalis Piala Presiden 2017 itu berhasil keluar dari tekanan.
"Kami sulit mencetak gol, para pemain panik. Tapi kami berusaha terus untuk mengubahnya," ucap Dejan Antonic.
Terpenting, kata mantan pelatih Persib itu, Borneo FC bisa memetik satu poin dan menghentikan rentetan kekalahan. "Ini pertandingan besar, penonton juga terhibur. Tapi kami mintaa maaf belum bisa meraih 3 poin lagi," kata Dejan Antonic.