Gol tunggal kemenangan Thailand dicetak oleh Janista Jinantuya pada menit ke-46. Kedua tim sebenarnya bermain terbuka, saling serang dan tempo cepat pada laga ini sejak menit pertama.

Thailand dan Myanmar tercatat memiliki beberapa peluang, namun sayang tidak ada gol yang tercipta di babak pertama. Memasuki babak kedua, Thailand unggul cepat di menit ke-46, lewat sepakan Janista Jinantuya.

Tertinggal satu gol, membuat Myanmar ingin membalas. Namun beberapa peluang gagal tercipta menjadi gol karena kokohnya pertahanan Thailand. Dan skor 1-0 bertahan hingga pertandingan usai. Thailand pun keluar sebagai juara AFF U-16 Girls Championship tahun 2018.

Usai laga, pelatih Thailand, Naruephon Kaenson mengatakan kerja keras pemain dan bermain disiplin menjadi kunci sukses memenangi laga final ini. Ia juga menyebut anak asuhnya sempat hilang konsentrasi bermain, hal itu membuat timnya banyak membuat peluang atau nyaris kebobolan.

"Pengusaan bola kami sedikit kurang pada laga ini. Untungnya kami memenangi laga ini. Myanmar saya rasa juga bermain bagus, namun kami lebih beruntung dan keluar sebagai pemenang," kata Naruephon Kaenson.

“Kami telah mempersiapkan dengan baik untuk laga final ini. Namun kita akui Myanmar masih di bawah Thailand. Mereka adalah skuat yang dipersiapkan dengan baik untuk ajang ini. Sedangkan kami hanya punya persiapan sekitar lima minggu,” ujar pelatih Myanmar, San San Thein.

Sementara itu, Vietnam meraih peringkat tiga AFF U-16 Girls Championship 2018. Hal itu setelah Vietnam mengalahkan Laos dengan skor 3-0 melalui drama adu penalti usai di waktu normal kedua tim hanya bermain imbang 0-0.

“Saya tidak senang dengan cara kami bermain. Kami seharusnya melakukan lebih baik dan bisa mencetak gol banyak. Kami menciptakan beberapa peluang bagus dan kami seharusnya menang dalam waktu normal. Dan tidak tergantung pada momen adu penalti, ”kata pelatih Vietnam, Nguyen Thi Mai Lan.

Dalam adu penalti, Vietnam mencetak gol lewat Thi Hoa, Tran Thi Hanh dan Tran Thi Huong Tra. Sedangkan tiga penendang Laos yakni Vilayphone Phengsana, Thippakone Syvonglath, dan Inthida Khounsy gagal sebagai eksekutor penalti.