PSMS Medan berada di posisi ke-12 dengan 15 angka, atau dua tingkat di atas jawara Liga 2, Persebaya Surabaya yang mengoleksi 14 angka.
Kualitas materi pemain disebut banyak pihak menjadi faktor utama terpuruknya PSIS di zona degradasi. Materi peman yang mayoritas merupakan jebolan kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia dinilai kesulitan bersaing dengan atmosfir pertandingan di Liga 1.
Manajemen lantas merespons dengan berencana mendatangkan pemain baru di jeda putaran kedua nanti. Meski demikian, pelatih kepala, Vicenzo Alberto Annese, enggan terjadi banyak perubahan dalam komposisi pemain. Baginya, para pemain saat ini mulai mengerti sistem kerja yang dirinya inginkan.
"Saya ingin mempertahankan sebagai besar pemain di putaran kedua. Tidak butuh tambahan perubahan, hanya di beberapa posisi saja. Karena pemain saat ini terus menunjukkan progres positif," ungkap Annese.
Sementara itu, CEO PSIS, Yoyok Sukawi, menyadari jika sang pelatih saat ini tidak memiliki pilihan kecuali memaksimalkan materi pemain yang ada. Sebab, juru taktik asal Italia itu direkrut hanya dua hari sebelum laga perdana Liga 1 bergulir.
"Memang sulit bagi coach Annese karena dia datang saat tim sudah terbentuk 100 persen. Nanti di putaran kedua, pelatih diberi kebebasan mendatangkan pemain sesuai dengan kriteria yang diinginkan," kata Yoyok.
Dia menegaskan, pergantian pemain tak hanya di sektor lokal, namun juga untuk para pemain asing. Artinya, kuartet legiun saat ini, Petar Planic (stoper/Serbia), Ibrahim Conteh (gelandang/Sierra Leone), Akhlidin Israilov (gelandang/Kirgistan), dan Bruno Silva (striker/Brasil) tak dalam posisi yang aman.
"Pemain itu termasuk lokal dan asing. Kami bersama tim pelatih akan mengevaluasi sektor mana yang perlu dibenahi dan ditambah," ucapnya.