Selain dua acara tersebut, panitia secara bersamaan juga menggelar screening atau pemeriksaan, mulai administrasi pemain sampai kelengkapan tim. Semua kegiatan tersebut berlangsung lancar tanpa hambatan.
"Pelaksanaan workshop dan screening pemain ini merupakan bagian dari profesionalisme penyelenggaraan Wuamesu Indonesia Cup II 2018," ujar Ketua Umum Wuamesu Indonesia, Yosef Tote B. Badeoda.
"Diharapkan turnamen ini bisa berjalan sesuai dengan misi dan visi serta tujuan yang ada. Selain mencari bakat pemain sepakbola, juga menjalin silaturahmi dan kebersamaan masyarakat NTT yang ada di Jabodetabek," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Wuamesu Indonesia Cup II, Albint Laurent berharap ajang ini mampu memunculkan talenta muda NTT untuk berani bersaing di level bergengsi. Sebab menurutnya, NTT memiliki banyak bakat muda yang bagus dan berpotensi masuk ke kompetisi profesional.
Namun kurangnya proses regenerasi, pembinaan, serta minimnya dorongan dari senior ke junior membuat sepakbola NTT masih jalan di tempat. Oleh sebab itu, Wuamesu Indonesia Cup II diharapkan bisa menyalurkan pemain muda NTT untuk bersaing dengan daerah lain.
"Sebenarnya level pemain NTT tidak jauh berbeda. Jadi kali ini Wuamesu Indonesia Cup juga menggelar workshop dengan materi pembinaan untuk ofisial tim dan pemain, langsung dari PSSI seperti Danurwindo dan Mundari Karya, dan Chaerul Agil sebagai pemateri," kata Laurent.