Dalam voting yang dilakukan seluruh negara anggota FIFA sebanyak 211, minus empat negara peserta bidding, United 2026 mendapatkan 134 suara. Sedangkan Maroko hanya 65 suara. Piala Dunia 2026 akan diikuti oleh 48 negara.
Perwakilan PSSI yang hadir dalam Kongres FIFA tersebut yakni Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono dan Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha Destria. Selain mengikuti Kongres FIFA, setiap federasi negara yang diundang oleh FIFA juga akan menyaksikan laga Piala Dunia 2018.
"Kami rasa pada 2026 akan menjadi tantangan baru Piala Dunia, dengan jumlah peserta 48 yang sebelumnya 32. FIFA dan seluruh peserta Kongres, penuh kehati-hatian akan hal ini, agar sukses pelaksanaan Piala Dunia terus terjaga," kata Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.
Joko menambahkan PSSI sangat mengapresiasi terhadap mekanisme baru FIFA dengan voting terbuka dalam penentuan tuan rumah Piala Dunia. Ia juga menyebut negara Maroko sudah mempersiapkan dengan baik, United 2026 juga demikian.
"Usaha yang luar biasa yang dilakukan Maroko dan United 20206. Pilihan yang kita ambil akhirnya ke United 2026 dan akhirnya menjadi pilihan mayoritas. Hal ini mengindikasikan ada pertimbangan atau analisis rasional yang terukur. Dimana aspek sepakbola menjadi titik fokus. Kita pelajari betul skoring akhir FIFA (bidang Evaluation Task Force, serta di website FIFA.com). Sebelum voting kita ambil," jelasnya.
Pria yang juga Wakil Presiden AFF ini mengaku bahwa fokus dan pekerjaan rumah PSSI bukan di Piala Dunia 2026. "Indonesia ingin memastikan agar percepatan pengembangan sepakbola dengan milestone terdekat 2024 (Olimpiade) berhasil sukses. Sebagai basis proyek bidding tuan rumah FIFA World Cup 2034," tukasnya.
Seperti diketahui, Amerika Serikat pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994 dan Meksiko pada tahun 1970 dan 1986. Sementara, Kanada pernah menggelar Piala Dunia Wanita pada 2015. Sedangkan buat Maroko kekalahan dalam bidding ini sudah untuk kesekian kalinya. Maroko sering ikut bidding, tetapi selalu gagal.