Sebelum melawan Korea Selatan, tim polesan pelatih asal Spanyol ini sudah menjajal kekuatan beberapa negara, seperti Singapura dengan kemenangan 3-0, Bahrain (0-1), Uzbekistan (0-0), Korea Utara (0-0) dan Thailand (1-2) dan (0-0).

Dalam laga-laga uji coba itu, Milla sudah mendapatkan kerangka utama timnya. Milla hanya memasukkan beberapa pemain untuk mengisi posisi tertentu, terutama untuk tiga pemain senior yang akan dimasukan dan memperkuat tim.

Pada laga melawan Korea Selatan, permainan Indonesia sudah cukup baik. Hansamu Yama dan kawan-kawan bahkan bisa merespons ketinggalan 0-1 di babak pertama dengan menyamakan kedudukan di masa perpanjangan waktu babak kedua. 

Sayangnya setelah mencetak gol itu, pemain Indonesia sedikit kehilangan konsentrasi. Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Korea Selatan untuk mencetak gol kemenangan, hanya dua menit berselang.

Fokus ke permainan menjadi perhatian utama tim pelatih. Milla dan asistennya Bima Sakti pun kerap mengingatkan agar para pemain harus mampu menjaga fokus dan konsentrasi sepanjang pertandingan. Penyelesaian akhir dari sebuah skema dan strategi serangan juga menjadi  pekerjaan rumah timnas.

“Kami telah mendapatkan level permainan meski memang masih banyak yang harus dibenahi. Para pemain juga menunjukkan permainan yang total. Mereka selalu semangat saat menyerang ataupun bertahan. Cuma memang sangat disayangkan di harus kebobolan di menit akhir,” kata Milla.

Secara khusus Milla menyampaikan hormat dan penghargaan kepada suporter Indonesia yang selalu memberi dukungan besar. “Mereka satu hati dengan saya. Saya berharap pada Asian Games nanti kita mendapat dukungan yang lebih besar,” ungkap Milla.

Pelatih Korea Selatan Kim Hag Bum menilai pertandingan ini tidak mudah. Kedua tim bermain total. “Saya yakin Indonesia akan tampil lebh baik di Asian Games. Mereka menujukkan kualitas permainan yang cukup bagus. Kami beruntung bisa mendapatkan gol di menit akhir,” ujar Kim.