Ia juga menyebut persiapan yang matang juga dilakukan tim pelatih dan pemain untuk menjadi salah satu kunci kesuksesan Timnas U-23 nanti. Terbukti dalam beberapa uji coba terakhir dengan tim-tim kuat seperti Korea Selatan, Uzbekistan, Korea Utara, Bahrain, dan Thailand secara permainan mampu mengimbangi.
"Kalau bicara soal target saya tidak bisa menggaransi dan menentukan tim ini akan sampai mana di Asian Games. Soal itu akan kita lihat setelah hasil drawing," kata Luis Milla dalam diskusi di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Minggu (24/6).
Pemain Timnas U-23, Riko Simanjuntak yang turut hadir dalam diskusi memberi apresiasi terhadap model kepelatihan Milla. Dia berharap mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu bisa terus bersama Timnas Indonesia.
"Saya baru bergabung dengan coach Milla. Menurut saya, dia sangat detail di lapangan, bahkan posisi tubuh saya salah saja dia tahu. Taktiknya juga bagus," kata Riko
Meski banyak menuai pujian atas hasil kerjanya menangani Timnas U-23 dan tak ingin jemawa. Milla tetap mengingatkan pihak-pihak terkait untuk bekerja sama membangun sepakbola Indonesia menjadi lebih baik.
"Di sini banyak hal yang perlu diperbaiki, kemudian anak-anak dibuatkan kompetisi usia muda yang berjenjang, membina dan menciptakan pelatih muda. Saya punya mimpi Indonesia bisa wujudkan itu," tuturnya.
Menjawab keinginan Milla terkait fasilitas, Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto berjanji menyiapkan program jangka pendek. Dia sudah mendengar beberapa masalah yang dihadapi PSSI dalam masa persiapan Timnas U-23.
"Ada yang diminta PSSI terkait persiapan Asian Games 2018. Pertama meminta agar Lapangan A (Senayan), tempat latihan Timnas berlatih supaya dirawat dan kualitasnya tetap bagus, karena ada aduan dari tim kalau kondisi Lapangan A sudah tidak bagus," kata Gatot.