Mantan pelatih kiper Timnas Indonesia, Eduardo Perez dan Direktur Teknik PSSI, Danurwindo menjadi instruktur dalam program yang juga bagian dari Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) ini. Nama-nama beken seperti Kurnia Sandy, Jarot Supriyadi, Benny Van Breukelen, Arjuna Rinaldi, Erick Ibrahim dan lain-lain berkempatan mengikuti program ini.
Dengan program ini diharapkan ada update pengetahuan dan wawasan bagi pelatih sehingga semakin menunjang tugas mereka saat menangani tim. Apalagi saat ini kompetisi sedang berjalan.
"Program ini untuk pertama kalinya dilakukan PSSI pada tahun ini setelah kemarin workshop untuk pelatih fisik. Kami berikan materi teori dan praktek, contohnya dengan latihan kiper yang terintegrasi permainan tim," kata Direktur Teknik PSSI, Danurwindo.
Mantan pelatih Timnas Indonesia era 90'an ini menambahkan di sepak bola modern seorang kiper juga harus aktif membantu menyerang maupun bertahan.
"Saat ini kiper jangan hanya bertugas menjaga gawang. Tapi dia juga harus aktif dalam membantu permainan timnya. Era sepak bola modern juga membuktikan bahwa kiper itu 60 persen menggunakan kaki dan hanya 40 persen menggunakan tangannya saat permainan," tambahnya.
Sementara itu, salah satu pelatih kiper yang ikut acara ini, Benny Van Breukelen mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti workshop ini. Ia menilai acara ini sangat bagus dilakukan demi mendapat update ilmu latihan kiper dalam sistem sepak bola modern.
"Sangat senang mengikuti acara ini, instruktur yakni coach Eduardo sangat bagus dalam memberi tambahan update pengetahuan terkait pola latihan kiper. Meski saya sudah lama menjadi pelatih kiper di klub dan Timnas, saya sangat terbantu dengan adanya transfer ilmu yang diberikan coach Eduardo," kata Benny.
Selain menggelar Workshop Proactive Goalkeeper for Football Development, PSSI juga sedang menggelar kursus pelatih Pro AFC modul dua di Yogyakarta. Selain itu, kursus A,B, dan C berlisensi AFC juga terus digeber oleh federasi sepak bola tertinggi di Indonesia ini.