Kejuaraan ini diikuti tim dari berbagai daerah di NTT, dengan para pemain berasal dari seputar Jabodetabek. Ini berdasarkan keanggotaan dari Wuamesu yang merupakan perkumpulan masyarakat NTT yang ada di Jabodetabek dan sekitarnya.
Dalam pembukaan ini Ketua Umum Wuamesu Indonesia Yoseph Badeoda berharap dari penyelenggaraan kejuaraan ini, bisa memberi manfaat buat sepak bola NTT. PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia, lebih memperhatikan persepakbolaan di NTT.
Termasuk mengambil bibit-bibit pemain dari NTT. "Banyak pemain berbakat di NTT. Jadi perlu ada sinergi antara berbagai pihak seperti Wuamesu ini dengan PSSI," kata Yoseph Badeoda.
Terkait pelaksanaan Wuamesu Indonesia Cup II, Yoseph Badeoda juga memiliki harapan tersendiri. Tentu saja harapan paling besar adalah pelaksanaan turnamen lebih baik dari edisi sebelumnya pada 2016.
"Buat tim yang bertanding dan para pemainnya mohon jaga sportivitas dari awal sampai akhir. Ini supaya kompetisi tetap tertib dan terkendali," ujar Yoseph Badeoda.
Sementara Albint Laurent, Ketua Panitia Wuamesu Indonesia Cup II, mengatakan kompetisi ini berlangsung dari 30 Juni 2018 sampai 26 Agustus 2018. Semua tim yang berpartisipasi sudah berkomitmen untuk menyukseskan kompetisi ini.
"Pembukaan ini digelar di Stadion GOR Sunter. Setelah itu mulai 1 Juli 2018 pertandingan diselenggarakan di Stadion Tugu," kata Albint Laurent.
"Untuk format kompetisi dilaksanakan dengan sistem setengah kompetisi. Ada 4 grup dan pertandingan digelar tiap akhir pekan," Albint Laurent.
Dalam pembukaan Sabtu sore tadi, turut dimeriahkan pertandingan ekshibisi antara tim Putri NTT melawan Putri Banten. Hasilnya pertandingan itu dimenangi Putri Banten dengan skor 7-0.
"Sedangkan pertandingan pembukaan Wuamesu Indonesia Cup II ini mempertemukan Ende A melawan Kab. Kupang B. Skornya sama kuat seri 0-0," ujar Albint Laurent.