Pada pertandinganini, Timnas Indonesia diperkuat oleh pemain yang sempat diturunkan pada laga uji coba melawan Thailnd beberapa waktu lalu.

Zahra yang berperan di sektor sayap masih menjadi kunci permainan Timnas. Seperti sebelumnya, permainan apiknya dalam mengirimkan bola ke lini depan masih saja kurang didukung kemampuan individu striker murni, Mayang.

Indonesia punya peluang menang pada laga ini karena menguasai ball position. Namun, lini belakang Singapura mampu tampil solid. Permainan kedua tim pada akhirnya lebih kepada duel para gelandang dalam perebutan bola di lini tengah.

Indonesia masih sulit memaksimalkan peluang karena mudah dipatahkan ketika hendak masuk kotak penalti. Barisan pertahanan lawan tampil lebih berani dan ngotot dengan tak segan-segan melakukan tekel.

Beberapa peluang akhirnya terbuang percuma, apalagi pergerakan Mayang di kotak penalti kerap terbaca bek Singapura.

Pada menit ke-29, Indonesia nyaris mencetak gol andai saja bola tendangan Mayang tidak melebar di atas mistar gawang. Seperti halnya yang terjadi pada menit ke-40, ketika sundulan Zahra menyambar bola sepak pojok membentur tubuh pemain Singapura.

Tim lawan seakan-akan telah memahami bahwa tusukan dimulai dari Zahra dan akan diakselarasikan menjadi gol oleh Mayang. Sebaliknya, Singapura yang terbilang kurang tajam di lini depan berupaya mencuri kesempatan dari serangan balik. Beberapa peluang sempat mengejutkan benteng pertahanan Indonesia, namun hingga turut minum tak satu pun gol tercipta.

Memasuki babak kedua, kembali hal yang sama terjadi yakni pergerakan Mayang dan Zahra kembali mampu dipatahkan lawan. Kondisi ini memaksa pelatih Satia Bagdja menarik Zahra untuk digantikan Jessela Arifya Sari pada menit ke-66. Masuknya Jessela sedikit mengubah arah permainan Indonesia sehingga dapat tampil lebih agresif. Namun, permasalahan di babak pertama kembali terjadi yakni kurang baik dalam penyelesaian akhir.

Pelatih Singapura K Balamugaran memuji penampilan pemain Timnas Indonesia karena mampu tampil baik meski sudah lama tidak bermain di Piala AFF. "Kami cukup terkejut juga dengan permainan Indonesia. Dapat tampil atraktif dan menyulitkan," kata dia.

Sementara Pelatih Timnas Indonesia Satia Bagdja Ijatna mengatakan seharusnya pertandingan ini dapat dimenangkan Timnas. 
"Ada enam kali peluang Mayang (striker) yang berhadapan langsung dengan kiper lawan. Namun karena maunya buru-buru, jadi tidak bisa menjadi gol. Seharusnya bola jangan terlalu cepat dikirim ke Mayang, tapi seharusnya di"delay" dulu," kata dia.

Setelah ini Timnas akan bertemu Vietnam pada pertandingan kedua penyisihan grup pada 3 Juli mendatang.
Piala AFF Putri akan diikuti sepuluh tim yang terbagi dalam dua grup yakni Grup A (Thailand, Australia, Malaysia, Timor Leste, dan Kamboja), sedangkan Grup B (Vietnam, Myanmar, Filiphina, Indonesia dan Singapura).

Susunan pemain

Singapura: Noor Kusumawati (PG); Nur Umairah, Ho Hui Xin, Suria Priya Varatharaja, Nur Izyani Noorghani (c); Lim Li Xian, Nur Afiqah Omar (Stephanie Gigette A. Dominguez 66'), Priscilla Tan Hui Yee, Ernie Sulastri Sontaril, Joey Cheng Yu Ying (Nur Fahranah Ruhaizat 85'); Nur Emilia Natasha (Sitianiwati Roselin 90')

Indonesia: Norffince Boma (PG); Safira Ika Putri, Vivi Oktavia Riski, Ade Mustikiana (c), Nur Laili Khomariyah; Yudith Herlina Sada (Ria Ristiani 90'), Maulina Novryliani, Zahra Muzdalifah (Jesella Arifya Sari 63'), Dhanielle Daphne (Tugiyati 87'), Rani Mulya Sari; Mayang.