Myanmar lebih dulu mendominasi permainan. Namun, Malaysia sukses lebih dulu membuka keunggulan. Laga baru berjalan tiga menit, Awang Muhammad Faiz melepas tendangan yang merobek gawang Myanmar. Skor 1-0 membuka keunggulan Malaysia di awal laga.
Pada menit ke-18, Nik Akif Syahrian menggandakan keunggulan Malaysia menjadi 2-0 setelah memaksimalkan umpan dari sisi kanan lini serang mereka. Pada menit ke-24, Myanmar baru merespon melalui gol Win Naing Tun.
Dua menit setelah itu, Myanmar U-19 menyamakan skor menjadi 2-2 melalui Myat Kaung Khant. Adapun, sebelum babak pertama berakhir Myanmar sukses membalik keadaan untuk memimpin 3-2, kembali melalui gol Myat Kaung Khant.
Hujan gol di babak pertama membuat permainan Myanmar U-19 antiklimaks. Selepas turun minum, Harimau muda Malaya berbalik memimpin melalui dua gol yang dicetak Shivan Pillay Asokan menit ke-73 dan Nik Akif Syahiran di masa injury time menit ke-93.
Comeback dramatis Malaysia U-19 menutup laga, sekaligus mengunci kemenangan atas Myanmar, 4-3. Malaysia resmi keluar sebagai kampiun Piala AFF U-19 2018 yang digelar di Indonesia.
Usai laga pelatih Malaysia, Bojan Hodak mengaku meski menang, pertandingan ini bukan penampilan yang terbaik timnya. Ia juga mengakui anak asuhnya membuat banyak kesalahan di babak pertama dan banyak gol mudah yang diciptakan oleh Myanmar.
"Babak kedua saya katakan ke pemain supaya mereka tetap tenang karena pemain lawan juga pasti sudah kelelahan. Saya lakukan tiga pergantian pemain dan mereka melakukan pekerjaannya dengan baik," kata Bojan.
Pelatih asal Kroasia ini menambahkan bahwa pertandingan tadi sangat menghibur, ia pun berharap penonton juga ikut terhibur dengan permainan kedua tim.
"Gelar juara ini berkat kerja keras tim yang sama-sama dilakukan. Saya juga berharap pemain dapat memberikan kejutan lain saat Piala Asia U-19 nanti di Indonesia," jelas Bojan.