China membuka keunggulan melalui pasangan ganda campuran Guo Xinwa/Liu Xuanxuan yang mengalahkan pasangan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito 21-19 21-14. Dalam duel ini, pasangan China tampil dominan dan mengontrol permainan lawan. Mereka hanya butuh waktu 38 menit untuk menyelesaikan pertandingan.
Di partai kedua, pemain tunggal putra Li Shifeng masih terlalu tangguh untuk Taiki Kato. Li yang memiiki postur jangkung tak hanya unggul dalam jangkauan, tetapi juga punya teknik bermain yang bagus. Bola-bola drive menyilang Li juga banyak yang gagal diantisipasi Taiki. Li menang dua gim 21-16, 21-15 dalam tempo 40 menit.
Pertarungan di partai ketiga mempertemukan pasangan ganda putra Di Zijian/Wang Chang dengan Hiroki Midorikawa/Hiroki Nakayama. Duel di gim pertama cukup sengit, karena pasangan Jepang bisa meredam pasangan China dengan tidak melepas bola lambung. Bola-bola pendek dan drive mereka sulit diantisipasi. Mereka menang 22-20.
Pada gim kedua, pasangan China mengubah gaya bermain. Mereka lebih agresih dan rajin memotong bola di depan. Hasilnya, mereka bisa menguasai pertandingan dan menang dengan mudah 21-9. Di gim ketiga, kepercayaan diri pasangan China sudah berlipat. Mereka pun tak memberi kesempatan pasangan Jepang untuk berkembang. Mereka pun menyudahi perlawanan dengan 21-12.
Dengan hasil ini, China sukses mempertahankan gelar mereka. Indonesia dan Malaysia menempati posisi ketiga bersama. Indonesia di semifinal kalah dari China 1-3, sedangkan Malaysia menyerah dari Jepang 0-3. Turnamen beregu campuran ini diikuti sebanyak 14 negara.
“Peta persaingan bulu tangkis dunia semakin ketat. Tentu hasil ini menjadi catatan dan bahan evaluasi buat kita,” kata Sekjen PBSI Achmad Budiharto.
Setelah kejuaraan beregu campuran rampung, turnamen Badminton Asia Championship akan dilanjutkan dengan nomor perorangan. Turnamen ini diikuti pemain junior papan atas Asia yang bersaing untuk mendapatkan poin yang mempengaruhi peringkat mereka.