Pada laga pertama, Minggu (12/8), Indonesia tampil superior dengan melibas Chinese Taipei dengan skor telah 4-0. Tentu raihan positif ini ingin diulangi skuat asuhan pelatih Luis Milla.
"Palestina tim bagus yang kuat dan solid. Pemainnya juga berpostur tubuh lebih tinggi daripada pemain kita. Namun kami sudah ada tips untuk mengantisipasi hal tersebut," ujar pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti.
Salah satu strategi yang disiapkan oleh tim pelatih Indonesia menurut Bima adalah menginstruksikan para pemainnya untuk sabar dan tidak terburu-buru mengalirkan bola ke pertahanan lawan.
Tim akan banyak bermain di lini tengah agar pemain Palestina terpancing untuk menyerang ke depan dan membuka ruang di wilayahnya. Lalu pemain Indonesia juga diminta untuk mengurangi pelanggaran agar lawan tidak memiliki peluang berbahaya di depan gawang
"Kami memang akan sedikit menunggu di tengah. Selain itu, para pemain kami minta untuk tidak melakukan pelanggaran di wilayah pertahanan sendiri, terutama di menit-menit akhir," tambahnya.
Terkait pemain Palestina yang diwaspadai, Bima Sakti menyebut gelandang bernomor punggung tujuh Mahmoud Abuwarda dan kapten timnas U-23 Palestina, yang juga kapten timnas senior Palestina, Abdallatif Albahdari.
"Mereka pemain yang sangat bagus sekali. Kaptennya pemain berpengalaman, sementara nomor tujuh menjadi motor serangan Palestina," tukas mantan pemain Timnas Indonesia era 90 hingga 2000'an ini.
Palestina telah melakoni dua pertandingan dengan hasil, imbang 0-0 dengan Chinese Taipei, Jumat (10/8) dan menundukkan Laos 2-1, Minggu (12/8). Tentu duel kedua tim ini nanti sangat menarik dan dipastikan berlangsung ketat.