Tipe permainan khas ganda putra Indonesia yang dimainkan Hendra/Ahsan, disebutkan Zhang/Liu sangat menyulitkan dan mereka sulit untuk mengembangkan permainan.
"Kami memang harus menerapkan strategi, dengan kondisi angin dan shuttlecock yang susah seperti ini, kami harus coba untuk benar-benar fokus, jadi mereka nggak berkembang," kata Ahsan setelah pertandingan.
Ahsan yang pekan lalu mundur dari Japan Open 2018 karena mengalami cedera pinggang, hari ini dapat tampil baik meskipun ia mengaku cederanya masih butuh perawatan.
"Tadi mainnya nggak terlalu banyak reli, jadi saya bisa simpan tenanga. Memang masih belum seratus persen pulih, masih perlu perawatan," ujar Ahsan.
Di babak kedua, Hendra/Ahsan akan bertemu dengan Huang Kaixiang/Wang Yilyu dari Tiongkok. Menghadapi pemain muda, Hendra/Ahsan tetap optimis bisa mengatasi permainan lawan yang cepat.
"Permainan mereka kurang lebih sama dengan pemain Tiongkok yang lain, cepat dan kuat. Yang penting itu fokusnya, langsung in ke pertandingan," tutur Hendra.
"Mereka pemain ganda campuran juga, jadi penempatan bolanya rapi. Pokoknya besok fight dulu," tambah Ahsan.
Sementara itu, pasangan Berry Angriawan/Hardianto juga menyusul ke babak kedua dengan menyingkirkan unggulan keenam, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), dengan skor 22-20, 11-21, 21-16.