Tiket semifinal China Open 2018 diraih Greysia/Apriyani setelah mengalahkan wakil Jepang, Koharu Yonemoto/Shiho Tanaka, dengan skor 21-19, 21-16.
"Kami hanya menerapkan pola kami, kami tahu ganda putri Jepang hampir mirip permainannya. Tapi kami berusaha mencari celah di tiap pasangan. Kami juga berusaha untuk selalu komunikasi dua arah, pokoknya kalau melawan Jepang itu hawanya nggak boleh kalah duluan," ujar Greysia ketika ditanya soal laga perempat final melawan Yonemoto/Tanaka.
"Kalau menghadapi Misaki/Ayaka beda lagi, mereka lebih punya pola, terbukti mereka juara olimpiade. Teknik permainan mereka bagus, bagaimana kami bisa jaga di level yang sama, tapi secara mental harus di atas mereka," sebut Greysia.
Seperti dituturkan sebagian besar tim ganda putri Indonesia, ganda putri Jepang memang tak mudah untuk dihadapi. Bukan cuma mesti mempersiapkan teknik dan fisik, namun secara pikiran pun harus siap.
"Siap di pikiran itu maksudnya kami harus selalu cepat tanggap. Misalnya ada beberapa poin hilang, lawan sudah membaca arah permainan kami, harus cepat ganti lagi polanya. Paling susah itu bukan menahan capek fisik, tapi menahan capek fokusnya, jaga pikirannya," ujar Apriyani.
"Sesi latihan kami durasinya lebih lama dari pertandingan, tapi pertandingan rasanya lebih capek empat kali lipat dari latihan karena harus jaga fokus dan pikiran," tambahnya.
Laga semifinal akan dilangsungkan siang ini, Sabtu (22/9), mulai pukul 12.00 waktu Changzhou. Selain Greysia/Apriyani, Indonesia juga meloloskan Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.