Anthony sekaligus membalas kekalahan di semifinal Asian Games 2018, dengan skor 21-16, 21-23, 17-21.
Di game pertama, Anthony tak dapat tampil di permainan terbaiknya. Ia terus berada di bawah tekanan lawan. Kesalahan-kesalahan sendiri dibuat Anthony, ia tertinggal jauh 4-15, terlalu sulit untuk mengejar.
"Puji Tuhan saya bisa menang, saya bersyukur atas hasil hari ini. Di game pertama, Chou sering mendorong bola dan membuat posisi saya tidak enak. Saya ingin menetralkan bola tapi saya tidak dapat mengontrol kondisi angin di lapangan, jadi pengembaliannya kalau tidak out ya tanggung," ujar Anthony kepada Badmintonindonesia.org.
"Di game kedua dan ketiga saya mencoba untuk mempercepat permainan. Chou ingin bermain seperti di game pertama, tapi pergerakannya tidak secepat di game pertama," tambahnya.
Ketika ditanya persiapannya jelang laga ulangan semifinal Asian Games melawan Chou, Anthony mengatakan ia tidak punya persiapan khusus.
"Sebetulnya kemarin saya tidak memikirkan kalau akan re-match melawan dia, tidak mau terlalu dipikirkan supaya bisa rileks. Semalam saya cuma nonton video sekilas aja, habis itu istirahat. Yang penting sudah punya persiapan mau main bagaimana melawan dia. Saya belajar seperti ini sejak Asian Games," sebut Anthony.
Anthony masih menunggu calon lawannya di final, antara pemain tuan rumah, Shi Yuqi atau juara dunia Kento Momota dari Jepang.
"Lawan dua-duanya sama saja, sama-sama tidak mudah. Ini pertama kalinya saya ke final turnamen level super 1000, tapi saya belum puas karena kan belum juara, masih ada satu pertandingan lagi," pungkasnya.
Masih ada dua wakil Indonesia yang akan bertanding yaitu pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu
BeritaVAVEL