Menjadi Juara Dunia diajang balap sekelas Formula 1 memang menjadi impian setiap pebalap maupun Tim balap yang berpartisipasi pada ajang adu cepat jet darat tersebut. Berbagai mengembangkan mesin, strategi dilakukan untuk mencapai tujuan menjadi yang nomor satu di balap jet darat paling bergensi di dunia. Tak terkecuali “Team Order”.
Hal ini yang dilakukan oleh Mercedas pada balapan di sirkuit Sochi Rusia (30/9). Pebalap Mercedes Valteri Bottas memberikan tempat terdepan kepada rekan se-tim nya Lewis Hamilton pada lap ke-25. Kerjasama kedua pebalap Mercedes itu pun sukses mengantarkan tim pabrikan mobil Jerman itu mengungguli rival terkuatnya, Ferrari. Kedua Pebalap Ferrari tetap tertahan di posisi ke-3 dan ke-4.
“Team Order” menimbulkan kontroversi karena dianggap tak sportif dan mengubah hasil balapan. Apakah yang dilakukan Mercedes benar?. Ini adalah pertanyaan yang sering dilontarkan pada balapan Formula 1 yang tidak hanya mengandalkan individu tetapi juga tim.
Meski memenangi balapan Lewis Hamilton memuji sikap besar hati yang ditunjukkan Bottas. “ Sungguh sebuah sikap gentleman untuk membiarkan saya mendahuluinya karena sebetulnya dia juga bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia. Akan tetapi ini upaya tim dan kemenangan ini adalah kemenangan tim” ungkap Hamilton
Meski Hamilton menyebut ini kemenangan tim. Hal ini tidak dirasakan Bottas. Rasa kecewa tersirat pada raut mukanya.” Ini hari yang sulit. Hasil yang bagus untuk kami sebagian sebuah sebuah tim. Akan tetapi, sebagaimana semua melihatnya ini balapan yang sulit. Lewis Hamilton berjuang untuk menjadi juara dan kami bertarung untuk juara konstruktor” papar Botas
Dengan lima putaran balapan tersisa, Hamilton kini mengoleksi 306 poin diikuti Sebastian Vettel 256 poin dan Bottas dengan 189 poin.