Strategi team order yang dilakukan tim Mercedes pada Grand Prix Rusia berhasil mengantarkan Lewis Hamilton ke podium pertama, Minggu (30/9/2018). Berkat keberhasilan itu, pebalap asal Inggris itu kian memerlebar keunggulan dengan pesaing terdekatnya Sebastian Vettel di klasemen sementara Formula 1 musim ini. Namun, hasil positif itu diwarnai kontroversi karena taktik team order Mercedes pada lap ke-24.
Tim Mercedes menginstruksikan kepada Bottas untuk merelakan posisinya kepada Hamilton. Padahal, Bottas memiliki kans menjadi juara dalam balapan tersebut. Wolff pun mengaku keputusan tersebut adalah tanggung jawabnya.
"Terkadang Anda harus menjadi orang jahat denagn melakukan team order, dan itu yang saya lakukan hari ini," kata Wolff. "Anda harus mempertimbangkannya. Apakah lebih baik menjadi orang jahat di sore hari Minggu, atau jadi orang tolol dengan tidak mendapatkan apa-apa di Abu Dhabi pada akhir musim nanti? "Saya lebih memilih jadi orang jahat hari ini daripada tolol di akhir tahun.” Ungkap Wolff
"Anda ingin mengendalikan segalanya dan ada sejuta skenario. Kami telah berdiskusi pagi ini. Namun, kami memiliki satu yang berbeda pada balapan," kata Wolff.
"Kami semua membalap dengan hati. Tentunya berharap pembalap tercepat yang menang. Kami adalah sekelompok orang yang rasional dan mendiskusikan banyak hal pada pagi hari. Kemudian semuanya berbeda ketika balapan dimulai dan inilah yang terjadi hari ini," ujar Wolf.
Wolf mengaku terpaksa melakukan team order agar memperpanjang jarak poin antara Hamilton dengan pembalap Ferrari, Sebastian Vettel. Saat ini Hamilton unggul 50 angka atas Vettel yang menempati urutan kedua di klasemen sementara pembalap.
"Bottas bisa memenangi balapan, tetapi kami mengubah hal tersebut. Namun, ada kenyataan pahit. Pada hari ini Anda dapat memperpanjang keunggulan lebih banyak, untuk kejuaraan yang sangat sulit. Anda harus mengambilnya dan inilah yang kami lakukan sekarang," tutur Wolf.
Lewis Hamilton semakin dekat dengan gelar juara F1 2018 berkat kemenangan kedelapannya di Sochi, mengingat kejuaraan tersisa lima balapan lagi. Kini Hamilton unggul 50 poin atas Vettel.