Dua Pebalap Yamaha Valentino Rossi dan maverick Vinales belum mempersembahkan satu kemenangan untuk Yamaha pada musim 2018. Tak terhitung berapa kali Rossi dan Vinales mengeluhkan masalah elektronik.
Menghadapi seri ke-15 MotoGP di sirkut Buriram, Thailand. Yamaha kembali terancam memperpanjang paceklik kemenangannya. Kedua pebalap Yamaha itu sudah Nampak tidak termotivasi lagi.
"Kami kehilangan semua tujuan kami, kami tidak tahu lagi apa yang harus dicapai. Motor rasanya sangat buruk. "Sekarang kami akan tur ke Asia dan saya cuma berharap bisa melaluinya dengan cepat. Tanpa motivasi, tanpa harapan. " jelas Vinales
"Bagi saya ini balapan terburuk yang saya lalui di Yamaha dan yang terburuk di atas motor. Saya tidak bisa menjelaskan masalah rincinya sebab di semua area bekerja dengan buruk, tidak ada satu pun area yang oke. Saya membandingkan diri saya dengan dengan motor non-pabrikan dan mereka jauh lebih baik kalau boleh jujur," dia menambahkan.
Senada dengan Vinales, Rossi juga mengutarakan hal yang sama. Rossi mengatakan masalah Yamaha tak bisa diatasi musim ini. 'Saya butuh mesin V, atau memodifikasi sasis dengan cara tertentu'. Kami berada dalam masalah besar untuk mengawinkan ban dan motor, terutama ban belakang.”ungkap Rossi
Entah apa yang dialami Yamaha, Seperti kata Rossi masalah elektronik seolah menjadi momok bagi YZR-M1. Yamaha tampaknya menjadi motor yang dominan pada paruh awal 2017, lalu kini tak berdaya seakan tenggelam oleh dominasi RC213V-Marquez dan Desmosedici GP18 milik Jorge Lorenzo dan Dovizioso. Bahkan pada seri Aragon dua pekan lalu, Duo Yamaha kesulitan hanya sekedar bertarung pada barisan tengah.
Minimnya pembaruan yang berdampak terhadap YZR-M1 juga menjadi penyebab lain terpuruknya tim garpu tala. Menurut pengakuan Rossi di Aragon, ia tidak lagi mendapatkan update besar dari sejak 2015.
Hijrahnya Jorge Lorenzo ke Ducati juga menambah luka Yamaha, terlebih Vinales sejauh ini belum bisa menggantikan peran Lorenzo dalam pengembangan Yamaha.