Meskipun menang dalam dua game langsung, namun Tontowi/Liliyana sempat tertinggal jauh 1-6 di game pertama. Hal ini diakui Tontowi/Liliyana sering terjadi kepada mereka yang tidak langsung in ke permainan.
"Ini memang sering terjadi pada kami, lambat start nya. Saat lawan memimpin 6-1, kami sadar bahwa ini sudah terlalu jauh. Seharusnya tidak boleh begitu, harus langsung in ke permainan, tapi namanya pertandingan pertama, pasti ada penyesuaian," ujar Liliyana usai pertandingan.
Meskipun tak dipatok target di kejuaraan ini, namun sebagai pasangan rangking tiga dunia, Tontowi/Liliyana tentunya memiliki target pribadi untuk menjadi juara di turnamen berhadiah 775 ribu Dollar AS ini. Apalagi mereka belum pernah naik podium juara di Denmark.
"Sekarang bebannya bukan di kami lagi, kami akan bermain nothing to lose dan mencoba menikmati permainan kami. Rasa penasaran pasti ada, apalagi kami belum pernah juara di sini. Kami tetap ingin jadi juara, tapi kami sadar ini tidak akan mudah karena persaingan pemain-pemain muda begitu sengit," kata Liliyana.
Di babak kedua, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan Lee Yang/Hsu Ya Ching (Taiwan), atau Mark Lamfuss/Isabel Herttrich (Jerman).
"Saat ini buat kami semua lawan itu berat, bukan berarti dulu kami menganggap enteng lawan. Dulu kami bisa membaca lawan dan mau main seperti apa. Kalau sekarang kami akui dari kecepatan dan stamina memang menurun," imbuh Liliyana.
Sektor ganda campuran meloloskan tiga wakil ke babak kedua. Selain Tontowi/Liliyana, pasangan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga lolos. Sayangnya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ditundukkan unggulan pertama, Zheng Siwei/Huang Yaqiong (Tiongkok), dengan skor 14-21, 7-21.