Jika melihat kekuatan di atas kertas, Gregoria berpeluang besar bertemu Marin, namun Blichfeldt membuat kejutan dengan menyingkirkan Juara Dunia 2018 tersebut di hadapan publiknya sendiri. Gregoria pun memanfaatkan peluang ini, apalagi ia belum pernah bertemu Blichfeldt sehingga kedua pemain masih meraba kekuatan masing-masing.
Meskipun sepanjang pertandingan ia harus menahan rasa sakit pada pinggangnya, namun Gregoria akhirnya berhasil mengatasi Blichfeldt dengan kemenangan rubber game, 16-21, 21-16, 21-11. Di game kedua, Gregoria sempat meminta pertolongan dokter pertandingan untuk menyemprotkan penahan rasa sakit pada pinggangnya.
"Di game pertama, saya seperti tidak bisa melawan diri sendiri. Sakitnya sudah mulai terasa dari game pertama. Tapi saya masih penasaran untuk bisa mengalahkan dia, tadi antara pasrah dan penasaran, akhirnya saya bisa mengatasi pikiran saya di lapangan," ujar Gregoria saat diwawancara Badmintonindonesia.org.
"Saya tidak berpikir menang atau kalah, tapi bagaimana caranya tidak boleh menyerah. Saya sekalian mau ukur penampilan saya, apa sudah maksimal atau belum. Ternyata di game ketiga ada jalan, lawan seperti sudah emosi, saya ajak main sabar, dia malah terburu-buru," jelasnya.
Di babak perempat final, Gregoria akan bertemu dengan pemenang antara Line Kjaersfeldt (Denmark) atau Zhang Beiwen (Amerika Serikat).
"Semoga kondisi saya bisa lebih baik besok, sekarang saya mau fokus recovery dulu," sebutnya.
Indonesia sementara mengirim lima wakil ke babak perempat final. Masih ada satu kesempatan untuk menambah wakil lewat pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Mathias Boe/Carsten Mogensen