Pertemuan di final ini merupakan pertemuan kesepuluh bagi kedua pasangan. Kemenangan hari ini membuat Kevin/Marcus semakin unggul dalam catatan rekor pertemuan mereka menjadi 6-4.
Dari segi permainan, Kevin/Marcus memang masih mendominasi. Meskipun sempat beberapa kali tertinggal, Kevin/Marcus mampu kembali mengambil irama permainan dan mengontrol Kamura/Sonoda.
"Kami senang sekali soalnya tahun lalu kami tidak bisa jadi juara, tahun ini kami datang lagi dan bisa juara. Kami cukup puas dengan hasil di turnamen ini, tapi minggu depan kan ada turnamen lagi. Buat kami, masih banyak yang dituju, tiap turnamen itu harus dapat hasil paling maksimal," ujar Marcus yang tahun lalu bersama Kevin menjadi runner up setelah dikalahkan Zhang Nan/Liu Cheng (Tiongkok).
"Waktu tahu akan lawan Kamura/Sonoda di final, kami tahu bahwa tidak akan mudah menghadapi mereka. Rekor pertemuan kami pun ramai, menang-kalah. Kami harus lebih mempersiapkan diri," kata Kevin.
"Kamura/Sonoda sangat cepat, pertahanannya rapat. Tadi kami bisa lebih fokus dari mereka, kami tidak kehilangan banyak poin, kami terus bermain menyerang" tambah Kevin.
Kemenangan Kevin/Marcus seolah melepas dahaga di Denmark Open. Gelar terakhir yang diraih Indonesia di kejuaraan ini adalah pada tahun 2009 silam lewat pemain tunggal putra Simon Santoso