Jaya Raya sebenarnya punya peluang besar lolos ke partai final. Namun, mereka kecolongan di sector ganda putra yang menjadi andalan untuk mendulang poin. Pasangan Ferdian Prihardika Ranialdy/Ghifari Anandafta Prihardika kalah dari pasangan Daniel Marthin/Leo Rollycarnando 16-21, 24-22, 19-21.
Pada gim ketiga, Ranialdhy/Ghifari sudah di atas angin. Mereka unggul 19-17. Namun, keduanya justru kehilangan kepercayaan diri dan tertekan. Keunggulan mereka pun terkejar bahkan terlewati. Pemain Djarum bahkan mendapatkan kemenangan dengan menutup pertandingan dengan 21-19.
“Memang kami punya peluang di ganda putra yang seharusnya menjadi poin kemenangan kami. Namun, inilah pertandingan, mereka tak hanya harus kuat stamina, tetapi juga mental dalam bertanding,” kata pelatih Jaya Raya, Bambang Suprianto.
Jaya Raya sebelumnya sempat tertinggal 0-1 setelah ganda campuran mereka Dinda Dwi Chayaning/Ghifari Anandafta kalah dari pasangan Indah Cahya/Leo Rollycarnando 21-19, 16-21, 16-21. Jaya Raya kemudian menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat pemain tunggal putra, Karano yang megalahkan Muhammad Aldo Apriyandi 21-16, 21-16.
Setelah pasangan ganda putra kalah dan tertinggal 1-2, Jaya Raya kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui pemain tunggal putri Maharani Sekar Batari yang mengalahkan Nandini Putri Arumni 21-16, 15-21, 21-19.
Namun di partai penentuan, Jaya Raya harus mengakui keunggulan PB Djarum. Pasangan ganda putri mereka, Lanny Tria Mayasari/Tryola Nadia kalah 19-21, 11-21 dari pasangan Indah Cahya Sari/Lisa Ayu Kusumawati.
Di partai final, PB Djarum akan ditantang klub Exist Jakarta yang mengalahkan klub Mutiara Cardinal, Bandung.