Tes dimulai pukul 9 waktu setempat dan Sean langsung melakukan simulasi kualifikasi dengan ban hypersoft dan ultrasoft. Pada sesi pagi ini Sean mencatat waktu terbaik, 1:40.435, di lap 24 dengan ban hypersoft.
Bila membandingkan waktu dan ban serupa dengan kedua pebalap Toro Rosso selama GP Abu Dhabi, yakni sekitar siang pukul 12.00 - 13.00, maka apa yang diperbuat Sean ini tergolong kompetitif. Pierre Gasly dan Brendon Hartley masing-masing mencatat 1:40.671 dan 1:41.137 pada sesi Free Practice 1 hari Jumat (23/11/2018).
Pada sesi siang hingga sore Sean tidak memperbaiki waktunya karena pebalap Jagonya Ayam tersebut melakukan simulasi lomba dengan bahan bakar penuh di setiap "run". Hal positif lain yang dicatat Sean adalah dia tidak membuat satu pun kesalahan di trek walau melahap lap paling banyak. Tes memang sempat dihentikan beberapa saat akibat beberapa pebalap membuat kesalahan, bahkan termasuk Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen.
Team Principal Toro Rosso Franz Tost mengaku sangat puas dengan apa yang dilakukan Sean. "Cara mengemudi Sean sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa tes sebelumnya bersama kami. Data menunjukkan Sean melakukan perbaikan di sisi pengereman. Kami tidak melulu mempertimbangkan catatan waktu karena tes ini lebih fokus pada pengembangan ban," ujar Tost.
Selama tes tersebut Tost terlihat memonitor langsung Sean dari pinggir trek.
Sementara itu Sean juga mengaku puas dengan tes ini. "Capek sih memang, tapi mengasyikkan banget. Sekali lagi Toro Rosso memberikan saya kepercayaan untuk tes ini dan merasakan input yang bermanfaat dari saya bagi persiapan mereka di musim 2019," katanya.
Jumlah lap yang dilakukan Sean itu merupakan rekor baru sebuah tes yang pernah dijalani Toro Rosso. Tes ini penting karena Toro Rosso tidak mengganti pemasok mesin (Honda) walau mereka menggunakan dua pebalap baru, Daniil Kvyat (Rusia) dan Alexander Albon (Thailand).