Asosiasi Provinsi Jawa Timur ikut mendorong regenerasi perangkat pertandingan dengan menggelar kursus referee C-1 national di Balai Diklat Ketintang, Surabaya, Jawa Timur. Acara berlangsung sampai 11 Januari mendatang dengan jumlah peserta sebanyak 38 orang.
“Dari kegiatan ini, kami berupaya memenuhi target PSSI untuk regenerasi perangkat pertandingan. Ini sekaligus menunjukkan upaya kita untuk memulihkan kepercayaan masyarakat pecinta sepak bola nasional dalam memperbaiki kinerja perangkat pertandingan di Liga 2 dan Liga 1 nanti,” kata Sekretaris Jenderal PSSI Asprov Jatim, Amir Burhanuddin.
Menurut Amir, dari 38 peserta, 34 di antaranya berusia di bawah 30 tahun. Sementara sisanya berusia di antara 30-34 tahun.Hampir separuh dari peserta ini, sudah diuji untuk memimpin pertandingan Liga Elite Pro U16 yang berakhir pada bulan Desember 2018 lalu.
“Peserta yang lulus dari kursus ini, disiapkan untuk menggantikan wasit senior seperti Prasetyo Hadi dan kawan-kawan untuk memimpin Liga 2 dan Liga 1. Mereka juga siap bersaing untuk jenjang lebih tinggi lagi, yakni mendapatkan promosi lisensi FIFA,” kata Amir.
Amir mengatakan, kursus ini sebenarnya merupakan program lanjutan tahun 2018. Karena itu, hasil program ini akan dilaporkan pada kongres tahunan PSSI. Kursus ini digawangi instruktur dari PSSI pusat, yakni Yesaya dan Hariyono yang juga dibantu instruktur fitness, Purwanto.
“Untuk kegiatan ini, kami sudah mengajukan selama dua tahun. Dari 120 perangkat yang memiliki lisensi C2, hanya 61 orang yang masuk nominasi. Setelah diseleksi batasan umur, yang lolos hanya 38 orang,” ujar Amir.