“Ini hasil kerja keras semua anggota tim. Para pemain juga tampil cukup disiplin dan menjalankan skema permainan yang kita inginkan,” kata Sutrisno.

Deputi Sekjen, yang juga Direktur Teknik PSSI, Danurwindo memberikan apresiasi kepada tim Persebaya dan peserta lainnya. “Dari kompetisi ini, kita bisa memantau dan menilai pemain muda. Banyak pemain potensial yang kita temukan,” kata Danurwindo.

Piala Soeratin merupakan satu dari program kompetisi usia muda yang dilaksanakan serata rutin oleh PSSI. Sejak tahun 2017, PSSI juga menggelar kompetisi Liga 1 U19 dan Liga Elite Pro Academy U16 pada tahun 2018.

Melawan Persipan, arek-arek Suroboyo tampil percaya diri. Mereka mendominasi permainan dengan banyak menguasai bola. Gol pembuka Persebaya datang dari sebuah skema serangan balik. Dicky Kurniawan dengan cerdik membelokan tendangan keras rekannya dari luar kotak penalti ke pojok kanan bawah gawang Persipan.

Unggul satu gol membuat para pemain Persebaya semakin napsu menyerang. Dukungan ribuan suporter Persebaya yang tak henti-hentinya membakar semangat dengan yel-yel tim, menambah motivasi pemain.

Gol kedua akhirnya lahir pada menit ke-35 melalui sontekan Akbar Firmansyah dari dalam kotak penalti. Babak pertama ditutup dengan skor 2-0.

Pada babak kedua, Persebaya masih mendominasi. Namun, permainan rapat dan disiplin lawan menyulitkan Persebaya untuk memaksimalkan semua peluang yang ada. Sampai babak kedua selesai, kedudukan tetap 2-0.

Sukses Persebaya semakin komplet setelah dua pemain mereka mendapat penghargaan. Taufik Hidayat tampil sebagai pencetak gol terbanyak dengan delapan gol. Sementara Dicky Kurniawan Arifin terpilih sebagai pemain terbaik.

Klub Bali United yang menempati posisi keempat pada turnamen ini, mendapat penghargaan Tim Fair Play.