Pensiunnya Jorge Lorenzo merupakan kehilangan besar bagi MotoGP. Berkarir selama 17 tahun dan 18 musim. Pembalap berjuluk Por fuera ini telah mengoleksi lima kali gelar juara dunia, 2 kali di keals 250cc dan 3 kali di kelas MotoGP. Pria 31 tahun ini juga dikenal dengan gaya balap yang rapi an konsisten hingga gaya balapnya dijuluki smooth like butter, rhythmic like a hammer yang artinya lembut seperti mentega, berima seperti palu.
Lorenzo memulai kariernya dengan cara tak biasa. Ia nyaris gagal melakoni debut di kelas 125cc pada GP Spanyol pada 2000. Pebalap asal Spanyol itu sempat absen pada sesi latihan bebas pertama karena usianya belum genap 15 tahun. Beruntung Lorenzo bisa mengikuti latihan bebas kedua bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
Setelah tiga tahun menimba pengalaman di kelas 125cc, Lorenzo berhasil naik kelas dan berhasil merebut dua gelar juara di kelas 250cc bersama Aprilia pada musim 2006 dan 2007.
Talenta gemilang Lorenzo membuat Yamaha merekrutnya pada 25 Juli 2007 dan dipercaya mendampingi Valentino Rossi di MotoGP sejak 2008. Hal ini memuat Rossi sedikit khawatir, hubungan Lorenzo-Rossi pun sempat memanas hal ini dipicu Valentino rossi yang membangun dinding pembatas diantara keduanya. Dalam suatu wawancara Jorge mengatakan tidak masalah ada dinding pembatas, ini justru membuat dirinya lebih fokus mengembangakan motor.
Kariernya bersama Yamaha terbilang cukup lama dan cemerlang. Tercatat 9 tahun ia mengaspal bersama Yamaha. Lorenzo tercatat 114 kali naik podium dengan rincian 47 kali tempati posisi pertama, 44 kali posisi kedua, dan 23 kali posisi ketiga. Selain itu, juga tercatat 43 kali meraih pole position. Ia juga mencatatkan gelar juara dunia MotoGP bersama tim tersebut di tahun 2010, 2012, dan 2015.
Hubungan Lorenzo dan Rossi pun sempat memanas karena terlibat persaingan sengit menjurus konflik. Tak mau jadi bayang-bayang Rossi, Lorenzo akhirnya memutuskan pindah ke Ducati pada 2017.
Sayang, keputusannya pindah ke Ducati tak berujung sukses. Ia keluar dari posisi lima besar MotoGP selama dua musim menunggangi Ducati Desmosedici.
Karier Lorenzo di MotoGP malah menurun drastis setelah memutuskan hijrah ke Honda untuk berduet dengan Marc Marquez di musim 2019. Rentetan cedera membuat Lorenzo gagal mengeluarkan kemampuan terbaik. Lorenzo mengatakan masih optimis bisa menaklukkan RC213V tetapi cidera verterbata yang ia di sesi latihan pertama GP Assen membat por fuera kesulitan jinakkan kuda besinya. Apalagi dokter memvonis Lorenzo jika sekali lagi cidera maka ia bisa lumpuh. Tak mau ambil resiko terlalu besar JL99 mengambil keputusan untuk gantung wearpack. Sebagai penghormatan Dorna memberikan gelar Legenda MotoGP