Hal ini diungkapkan pebalap muda tim Scuderia Ferrari, Charles Leclerc. “Balapan yang lebih sedikit akan membuat pembalap mengambil risiko lebih besar. Hal itu mungkin akan mengakibatkan beberapa kejutan, dan membuat balapan lebih menarik untuk disaksikan,” kata Leclerc dikutip dari Crash.
Saat ini, sudah 10 balapan pertama yang tidak bisa dilangsungkan. GP Australia, Monako dan Prancis sudah dipastikan batal. Sedangkan GP Bahrain, Vietnam, China, Belanda, Spanyol, Azerbaijan dan Kanada masih ditunda.
Juara balap GP2 musim 2017 ini yakin Lewis Hamilton dari tim Mercedes-AMG masih akan menguasai musim. Tetapi, Leclerc yakin pembalap lain bakal berusaha tampil lebih agresif.
“Saya yakin Mercedes dan Lewis masih menjadi unggulan, meski hanya akan ada 8 balapan. Tetapi, kami semua akan mengambil lebih banyak risiko di lintasan, baik dalam hal strategi atau saat menyalip,” ujarnya.
Lelcerc juga menilai kondisi mental pembalap bakal ikut terpengaruh, saat balapan kembali dimulai. Maklum, mereka sudah tidak masuk kokpit mobil F1 sejak Maret lalu.
“Bakal sulit untuk mencari ritme. Mental kami semua harus siap sebelum masuk ke dalam mobil. Kami sudah lama tidak melakukan hal ini, dan akan sulit untuk kembali,” ungkap Leclerc.