"Denmark sudah memperlihatan pada dunia apa yang kami punya di Euro 2020. Tim ini membuat masyarakat Denmark semakin dekat dan bersatu. Dukungan dari mereka tak pernah saya rasakan sepanjang karier di dunia sepak bola selama ini."
Inilah ucapan kiper Denmark Kasper Schmeichel sebelum Denmark meladeni Inggris di semifinal Euro 2020. Denmark gagal melaju ke final untuk bertemu Italia setelah Inggris mendapatkan penalti dan Harry Kane berhasil melanjutkan tugasnya ketika bola tendangan pertama berhasil dibendung Schmeichel.
Sembilan penyelamatan Kasper Schmeichel di semifinal Euro 2020 tak mampu mengantantarkan Denmark ke partai final lolos dari hadangan Inggris. Tapi, pencapaian Denmark, negeri dengan 5,5 juta penduduk, akan dicatat dalam sejarah bangsa itu... dan kita pun akan mengingatnya.
Ketika Christian Eriksen kolaps di pertandingan melawan Finlandia dan Denmark kalah 0-1 di Kopenhagen, seolah langkah Tim Dinamit ini akan terseok-seok di Euro 2020. Kekalahan kedua diterima dari Belgia, skor 1-2. Namun, seiring kondisi Eriksen yang membaik, begitu pula permainan Denmark. Di awali dengan kemenangan 4-1 atas Rusia.
Seperti pernyataan Kasper Schmeichel, apa yang diperbuat timnas Denmark sangat dihargai oleh masrayakatnya. Mereka bangkit, mencapai babak 16 besar dan mengalahkan Wales 4-0. Kemudian, Denmark menyingkirkan Republik Ceska di perempat final (2-1).
"Cinta dan kasih sayang seluruh penduduk Denmark seperti memberikan kami sayap," begitu kata pelatih Denmark, Kasper Hjulmand.
Cinta itu membuat seluruh pemain Denmark tampil dengan kesungguhan hati, mewakili seluruh rakyat, dan membuat mereka percaya diri.
Kegagalan Denmark dari Inggris di semifinal bukan berarti menyudahi situasi positif yang saat ini terbangun di negera mereka.
Lewat Denmark, sepak bola membuktikan kembali kekuatannya. Penduduk Denmark bersatu, menumpahkan cintanya kepada mereka yang berjuang mengharumkan nama bangsa. Ketika ada rekan yang membutuhkan, semua anggota tim merasakan dan memberikan bantuan. @Weshley Hutagalung