"Kami menang dan kalah bersama-sama sebagai tim. Berjuang keras sudah sampai P3, lalu ada kesalahan strategi, dan buntutnya P5. Kami belajar banyak dari hasil hari ini dan pantang menyerah untuk meraih hasil lebih bagus," ujar Sean, pebalap yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Pertamina dan BNI.
Membalap dengan mobil nomor 28, para pebalap telah memperlihatkan perjuangan hebat pada balapan 6 Hours of Monza ini. Mereka start dari posisi 17, namun masih bisa finis di posisi lima.
Bila hanya berkaca perjalanan musim 2021 tentu ini sebuah kemunduran, mengingat mereka selalu naik podium pada dua seri pertama. Namun kalau dirunut perjalanan mereka sejak kualifikasi, P5 adalah pencapaian maksimal.
Stoffel Vandoorne mengalami insiden ketika menjadi wakil JOTA #28 di kualifikasi. Dampaknya adalah posisi start mereka jauh, P17, di kelas LMP2. Itu saja belum cukup, karena tabrakan dengan pagar baja membuat ban mobil ikut rusak. Lantaran jatah ban untuk kualifikasi dan lomba jadi satu paket, tentu saja itu kerugian.
Saat balapan dimulai terlihat Stoffel tak langsung menggeber mobil dengan kecepatan yang diinginkan sebagaimana mereka yang start dari posisi belakang. Dia harus mengkalkulasi penggunaan ban.
Walau begitu Stoffel sempat membawa JOTA #28 ke P5. Selanjutnya, Sean Gelael tampil. Andalan Team Jagonya Ayam ini bahkan menunjukkan kelasnya dengan menyusul dua pebalap, Ryan Cullen (Misi Competizione) dan Frits Van Eerd (Racing Team Netherland). Sean pun lama membawa JOTA #28 ke P3 alias posisi podium.
Namun kesalahan strategi tim saat pit stop membuat Sean kena penalti tambahan, yang membuat posisinya melorot dan bahkan berstatus tertinggal 1 lap. Tentu perjuangan itu seperti harus dimulai lagi dari nol, tapi balapannya tetap berjalan alias tidak dari awal. Dan perjuangan itu dituntaskan oleh Tom Blomqvist pada stint berikut, sebelum diselesaikan oleh Stoffel dengan hasil akhir P5.
Lanjutan FIA World Endurance Championship adalah balapan legendaris dan paling dinanti, 24 Hours of Le Mans, pada 21-22 Agustus nanti.