Usai laga playoff degradasi antara Saint-Etienne vs Auxerre berakhir, fans pun ngamuk hingga turun ke lapangan dan membuat kericuhan lantaran mengincar pemain klub idolanya.
Usai bermain imbang 1-1 di leg pertama final play-off degradasi, Saint-Etienne dan Auxerre kembali sama kuat di leg kedua dengan skor serupa, pada Senin (30/5/2022) dini hari WIB. Mereka kemudian masih bermain alot di babak extra time.
Saint-Etienne kemudian takluk 4-5 pada babak adu penalti. Tim dengan seragam hijau itu dipastikan terdegradasi untuk kali pertama dalam dua dekade terakhir.
Suporter Saint-Etienne Marah
Suporter Saint-Etienne marah dan tumpah ke lapangan. Situasi di Stadion Geoffrey Guichard -markas Saint Etienne- menjadi amat kacau dan tidak terkendali.
Suporter Saint-Etienne melampiakan amarah kepada para pemain. Sebagaimana dilaporkan RMC Sports dikutip Goal International, para suporter melempari pemain Saint-Etienne dengan flare.
Tak hanya itu, para suporter mencoba untuk membakar bangku-bangku di tribun. Polisi anti huru hara dan pemadam kebakaran kemudian dikerahkan untuk meredam kerusuhan tersebut
Pihak klub memilih bungkam atas kejadian tersebut. Alih-alih merespon adanya kerusuhan, Saint-Etienne malah merilis pernyataan bahwa mereka akan mengumumkan potensi pergeseran jabatan di tubuh direksi klub.
“Kegagalan ini harus diterima, sebagai pemegang saham utama, kami bertanggung jawab atas hal ini, dalam waktu dekat, kami akan mengumumkan berita penting mengenai kami dan masa depan klub kami,” tulis pernyataan resmi pemilik klub, Bernard Caiazzo dan Roland Romeyer, Senin (30/5/2022).
Sejauh ini belum diketahui apakah ada pemain Saint-Etienne yang mengalami luka-luka pada insiden tersebut.